Tips Memilih Kosmetik yang Aman! (Bincang BPOM Bersama Komunitas MUA dan Beauty Blogger/Influencer)

Halo semuanya!

Diantara kalian ada nggak yang masih suka ragu-ragu dan bingung dalam memilih kosmetik? Kalau aku sih yes, karena sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Selain dari kegunaan dan harganya, tentunya keamanan produk juga menjadi penentu utama juga. Nah, beberapa waktu yang lalu, aku ikut dalam acara “Bincang BPOM Bersama Komunitas MUA dan Beauty Blogger/Influencer” yang diselenggarakan oleh Badan POM (BPOM) Indonesia di kantornya di Jakarta.

Banyaknya produsen kosmetik yang bermunculan saat ini menjadi dilematis, karena di satu sisi memberikan pilihan yang luas kepada konsumen, namun di sisi lain juga membuat konsumen harus meningkatkan kewaspaadaan mengenai keamanan produk-produk tersebut. BPOM, di satu sisi juga harus mengatur sistem regulasi yang efektif untuk melindungi konsumen dari produk kosmetik berbahaya. Untuk itu, BPOM memberlakukan prosedur “notifikasi kosmetik” yang mewajibkan para produsen untuk melaporkan produk yang akan dijualnya. Tujuannya agar BPOM dapat memantau dan mengevaluasi kandungan dari produk tersebut.

Di acara ini, ada beberapa pembicara yang pastinya sudah expert di bidangnya masing-masing. Pertama, ada Dra. Mayagustina Andarini, M.Sc., Apt. selaku Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik. Selanjutnya ada Drs. Arustiyono, Apt., MPH. selaku Direktur Pengawasan Kosmetik. Ada juga Blogger ternama, kak Suci Utami. Terakhir ada Puteri Indonesia Lingkungan 2018, Vania Herlambang dan Miss Intenational 2017 Kevin Liliana.

Di event ini aku dapat banyak banget ilmu yang berguna untuk diriku sendiri sebagai seorang konsumen kosmetik maupun sebagai blogger yang sering memberikan review atau rekomendasi kosmetik kepada audiensku. Disini mau sharing tips penting untuk kalian para konsumen produk kosmetik. Agar kita tidak salah dalam memilih kosmetik, BPOM memberikan 4 tips cerdas dalam memilih kosmetik, yaitu:

Kemasan

Sebelum membeli kosmetik, pastikan kemasan produk yang akan kita beli masih dalam bentuk yang baik, tidak dalam kondisi rusak, cacat, atau jelek. Kemasan yang telah rusak atau tidak seperti semestinya bisa berpengaruh terhadap isi dari produk tersebut. Kemasan yang cacat, luntur, ataupun tidak layak bisa saja merupakan produk palsu yang dibuat menggunakan kemasan bekas pakai.

Label

Kita juga harus memeriksa kelengkapan label yang ada di kemasan produk yang akan kita beli. Produk yang baik harusnya mencantumkan berbagai label seperti: nama kosmetik, kegunaan, cara penggunaan, komposisi, nama dan negara produsen, nama dan alamat lengkap pemohon notifikasi, nomor bets, ukuran/isi/berat bersih, tanggal kedaluwarsa, nomor notifikasi, dan peringatan/perhatian.

Izin Edar (berupa notifikasi)

Untuk meregulasi produk kosmetik yang beredar di Indonesia, para produsen wajib untuk melakukan prosedur notifikasi kepada BPOM dan memiliki nomor notifikasi. Nomor notifikasi biasanya ada di bagian belakang kemasan. Nomor notifikasi bertanda kode N diikuti 1 huruf dan 11 digit angka, contohnya adalah NA12345678901.

Di gambar diatas aku praktekin cara mengecek nomor notifikasi. Pertama, kalian download aplikasi Cek BPOM (download di Playstore). Lalu, buka aplikasi dan pilih “semua produk” – “nomor registrasi” – input nomor notifikasi dari produk yang mau kalian cek. Disini aku pakai produknya Sariayu, dan nomor notifikasinya ada di bagian belakang bawah (yang aku garisi merah). Setelah itu, input nomor notifikasinya dan klik tombol cari produk. Voila, jika kosmetiknya memang benar terdaftar, mana akan muncul keterangannya. In my case, info yang ada di aplikasi dan di produk semua benar dan sama, so produk Sariayu ini sudah pasti aman, yeay!

Kedaluwarsa

Nah poin terakhir ini nggak kalah penting loh untuk diperhatikan. Memakai kosmetik yang sudah kedaluwarsa itu berbahaya untuk kita. Biasanya, tanggal kedaluwarsa ditulis dengan urutan tanggal, bulan, tahun ataupun hanya bulan dan tahun saja. Contohnya adalah Februari 2020 atau 02 2020 (mm yyyy) atau bisa juga 010220 (ddmmyy).

Satu info penting yang saya dapatkan juga di event ini adalah, selain diperhatikan tanggalnya, kita juga harus perhatikan logo kaleng terbuka yang biasanya ada di bagian belakang kemasan.

Di dalam logo kaleng terbuka itu biasanya ada tulisan 6M, 12M, 24M, dan lain-lain. Ini artinya adalah seberapa tahan produk ini setelah kemasannya dibuka. Contohnya, kalau di kemasan tertulis 12M, berarti produk ini tahan 12 bulan setelah kemasannya dibuka. Jadi, walaupun misalkan expire datenya masih tahun 2020, tapi kalau sudah 12 bulan terlewat sejak kita membuka produk itu, artinya produknya sudah tidak lagi bagus untuk digunakan. Aku biasanya nggak pernah perhatiin hal itu, nah sekarang aku jadi mau mulai untuk perhatiin logo tersebut.

Keempat tips ini bisa diingat dengan mudah dengan jargon “KLIK” (Kemasan, Label, Izin Edar berupa notifikasi, dan Kedaluwarsa). Kita harus mulai memperhatikan keempat hal itu ya supaya jadi konsumen yang cerdas dan tidak menggunakan kosmetik berbahaya.

Dari event ini aku juga baru tau, kalau kita mengalami efek samping dari penggunaan kosmetik, kita bisa lapor ke BPOM loh. Jadi, kalau kalian mengalami gatal-gatal, kemerahan, iritasi kulit, atau efek samping lainnya setelah memakai produk terentu, kalian bisa lapor ke BPOM dengan dua cara. Pertama, melalui telepon ke Halo BPOM di 1500533, dan kedua secara online lewat website http://mesotsmkos.pom.go.id/ lalu pilih menu “efek samping kosmetika”.

Di event ini selain mendapatkan banyak ilmu, aku juga sempat berfoto bersama Kevin Liliana, Vania Herlambang, dan Kiara Leswara, seneng banget karena bisa ketemu dan foto sama mereka 🙂

Aku juga kenalan dengan temen-temen baru sesama beauty enthusiast, kak Githa dan Yuli. Nice to meet you all 🙂

Makasih juga buat Martha Tilaar dan Beautygoers yang udah ngasih aku kesempatan untuk datang ke event ini <3 So, segini aja postinganku kali ini. I hope this would be useful for all of you. See you on the next post!