Nostalgia Anak Nongkrong MTV: Akhir dari Sebuah Era Musik

Kalau kamu tumbuh besar di akhir 90-an atau awal 2000-an, pasti masih ingat masa-masa pulang sekolah, nyalain TV, dan langsung ganti channel ke MTV. Buat banyak anak muda waktu itu, momen ini terasa magis—menemani sore dengan musik, gaya hidup, dan obrolan ringan dari VJ favorit. Nah, kali ini sancays mau ngajak kamu nostalgia, karena kabar terbaru bikin hati sedikit nyesek: MTV resmi akan menutup sebagian besar channel musiknya pada 31 Desember 2025.

MTV: Dari Gaya Hidup ke Kenangan Kolektif

Dulu, MTV bukan sekadar tontonan. Ia jadi bagian dari budaya muda global. Kadang kita nunggu video klip favorit tayang, kadang cuma pengin lihat VJ keren ngobrolin band atau penyanyi baru. Tapi sekarang, dunia yang dulu MTV kuasai sudah berpindah ke layar ponsel dan algoritma TikTok. Paramount Global memastikan lima channel musik seperti MTV Music, MTV 80s, MTV 90s, Club MTV, dan MTV Live akan berhenti tayang. Sementara itu, hanya MTV HD yang bertahan—dan itu pun berisi reality show seperti Catfish, The Hills, dan Geordie Shore.

MTV Indonesia: Cermin Pop Dunia

Di Indonesia, MTV pernah jadi fenomena besar. Diluncurkan pertama kali pada 1995 melalui kerja sama dengan ANTV, lalu berpindah ke Global TV (sekarang GTV), MTV Indonesia jadi jendela anak muda untuk melihat dunia pop internasional. Namun, daya tarik utamanya bukan cuma musik, melainkan para VJ legendaris seperti Nirina Zubir, Cathy Sharon, Daniel Mananta, Marissa Nasution, Jamie Aditya, hingga Sarah Sechan.

Mereka bukan sekadar pembawa acara—mereka ikon. Cara bicara, gaya berpakaian, hingga playlist yang mereka bawakan, semua menginspirasi. Belum lagi program-program khas seperti MTV Ampuh, MTV Most Wanted, MTV Global Room, hingga MTV Exit yang membawa pesan sosial positif. Bahkan, Vincent dan Desta pernah menghidupkan layar lewat MTV Bujang yang penuh tawa.

Pergeseran Tren: Dari TV ke Algoritma

Sayangnya, kejayaan itu mulai pudar. Pada 2011, MTV Indonesia resmi berhenti tayang karena perubahan tren konsumsi musik. Saat YouTube dan platform digital mulai naik daun, orang tak perlu lagi menunggu VJ memutar video klip. Mereka bisa mencari lagu favorit kapan pun.

MTV memang sempat mencoba bertahan lewat reality show seperti The Real World atau Jersey Shore. Secara rating berhasil, tapi jati dirinya perlahan hilang. Dulu MTV adalah penggerak budaya pop; kini, ia hanya menjadi cermin tren yang sudah lewat.

Warisan MTV: Hidup di Dunia Digital

Kini, semangat MTV masih terasa—meski dalam bentuk berbeda. Platform seperti YouTube, Spotify, dan TikTok mengambil alih perannya. Setiap orang bisa jadi VJ, kurator, bahkan bintang dari kamar sendiri. Seperti kata musisi Hannah Diamond dalam wawancaranya dengan The Guardian, “MTV sekarang cuma tinggal nostalgia. Sudah sangat lama tidak terlibat dalam obrolan musik.”

Namun, meski layar dan medianya berubah, warisan MTV tetap hidup. Ia mengajarkan kita mencintai musik, mengekspresikan diri, dan merasa jadi bagian dari sesuatu yang lebih besar: komunitas global anak nongkrong yang tumbuh bersama irama MTV. Baca berita lain di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top